Sayangnya, tren kasus depresi mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Penyebabnya bisa karena tekanan lingkungan. Meskipun demikian, tanda-tanda orang depresi yang mulai menunjukkan gelagat tidak beres tetap perlu diwaspadai.
"Memang ada peningkatan kasus depresi dalam beberapa tahun terakhir, tapi belum tentu disebabkan karena makin banyak orang yang mengalaminya. Peningkatan ini lebih karena disebabkan makin tingginya awareness (kesadaran) masyarakat terhadap pentingnya penanganan depresi dan faktor risiko bunuh diri," jelas dr Prianto Djatmiko, psikiater dari RS Jiwa Soeharto Heerdjan.
Dr Prianto menegaskan, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengenali depresi ini merupakan dampak yang signifikan dari peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia seperti ini, yaitu membuat masyarakat semakin tahu dan menyadari pentingnya kesehatan mental.
Berikut beberapa tanda-tanda orang mau bunuh diri yang bisa terjadi adalah:
- Bicara mengenai kematian: Bicara tentang keinginan menghilang, melompat, menembak diri sendiri atau ungkapan membahayakan diri.
- Baru saja kehilangan: kematian, perceraian, putus dengan pacar atau kehilangan pekerjaan, semuanya bisa mengarah pada pemikiran bunuh diri atau percobaan bunuh diri. Kehilangan lainnya yang bisa menandakan bunuh diri termasuk hilangnya keyakinan beragama dan hilangnya ketertarikan pada seseorang atau pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati.
- Perubahan kepribadian: seseorang mungkin memperlihatkan tanda-tanda kelelahan, keraguan atau kecemasan yang tidak biasa.
- Perubahan perilaku: kurangnya konsentrasi dalam bekerja, sekolah atau kegiatan sehari-hari, seperti pekerjaan rumah tangga.
- Perubahan pola tidur: tidur berlebihan, insomnia dan jenis gangguan tidur lainnya bisa menjadi tanda-tanda dan gejala bunuh diri.
- Perubahan kebiasaan makan: kehilangan nafsu makan atau bertambahnya nafsu makan. Perubahan lain bisa termasuk penambahan atau penurunan berat badan.
- Berkurangnya ketertarikan seksual: perubahan seperti ini bisa mencakup impotensi, keterlambatan atau ketidakteraturan menstruasi.
- Harga diri rendah: gejala bunuh diri ini bisa diperlihatkan melalui emosi seperti malu, minder atau membenci diri sendiri.
- Ketakutan atau kehilangan kendali: seseorang khawatir akan kehilangan jiwanya dan khawatir membahayakan dirinya atau orang lain.
- Kurangnya harapan akan masa depan: tanda bunuh diri lainnya adalah seseorang merasa bahwa tidak ada harapan untuk masa depan dan segala hal tidak akan pernah bertambah baik.
Beberapa tanda bunuh diri lainnya meliputi pernah mencoba bunuh diri, memiliki riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol, belanja berlebihan, hiperaktivitas, kegelisahan dan kelesuan.
Apa yang harus dilakukan?
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan gejala-gejala bunuh diri di atas, segeralah mencari bantuan.
Jika Anda berencana bunuh diri, segera cari bantuan dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:
- Bicara dengan orang yang dikasihi: datangi orang yang Anda cintai dan katakan padanya tentang apa yang Anda alami dan rasakan.
- Cari bantuan ahli: bicaralah dengan konselor, psikiater, psikolog, terapis, dokter keluarga Anda, atau kunjungi pusat pencegahan bunuh diri dan masa genting: bicara dengan ahli adalah langkah penting untuk pulih.
Ketahuilah bahwa pertolongan ada disana dan jika merasa saat ini mungkin rasanya tidak ada harapan, Anda tidak sendirian dalam perjuangan Anda.
Jika seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda bunuh diri atau telah mempercayai Anda tentang pemikiran bunuh diri mereka, ikutilah satu atau lebih dari langkah-langkah berikut:
- Jangan pernah bersumpah untuk kerahasiaan teman yang akan bunuh diri. Ketika ada teman, keluarga atau kekasih Anda mengatakan ingin bunuh diri mereka pasti menuntut Anda agar menjaga rahasianya. Menurut ahli itu justru sikap yang salah, memang teman, keluarga atau kekasih Anda mungkin merasa dikhianati jika Anda menceritakan pada orang lain tentang keinginan untuk bunuh dirinya. Tapi tidak melakukan apapun hanya akan menempatkan hidupnya dalam bahaya. Ceritakan segera pada terapis atau dokter tentang keadaan teman atau Anda tersebut.
- Ambil tindakan: jauhkan dari segala obat-obatan atau benda berbahaya dari rumah temah Anda, seperti pil, racun, pisau atau senjata api.
- Berterusteranglah: bicaralah secara terbuka pada teman Anda tentang perilakunya. Jangan menghakimi atau menceramahinya. Jika teman Anda mempercayai Anda, berpura-pura terkejut pada keingininannya melakukan bunuh diri hanya akan menyebabkan pengasingan yang lebih baginya.
0 comments:
Post a Comment