[post_ad]
Ular
Sebenarnya, hewan melata ini terkenal rakus karena mereka senang memakan hewan apa saja. Bahkan ular-ular besar sejenis Piton sanggup melahap anak kerbau untuk sekali telan. Untuk mengolah makanan hasil tangkapannya, perut ular membutuhkan waktu yang lama. Selama masa pengolahan itulah, ular tahan tidak makan atau berpuasa selama berhari-hari, bahkan sampai 2 hingga 3 minggu.
Ular terhitung mulai berpuasa ketika dia memakan mangsanya. Setelah mendapatkan mangsanya, biasanya ular tidak melakukan aktivitas apa-apa. Ular akan mencari tempat bersembunyi, lalu berdiam diri saja. Pada saat berpuasa, biasanya ular menjadi lebih sabar, berkurang ganasnya, dan tidak mudah marah oleh godaan atau gangguan kecil. Saat mengakhiri puasanya, ular akan berganti kulit dan kemudian menjadi ular sebagaimana lazimnya.
Ikan Salmon
Habitat ikan salmon sebenarnya ada di lautan. Namun biasanya, ikan salmon secara bergerombol akan berimigrasi ke air tawar dengan salah satu tujuannya adalah untuk bertelur. Migrasi yang harus menempuh jarak ribuan mil itu membuat ikan salmon harus berpuasa dari makanan selama berbulan-bulan. Karena dalam perjalanan yang panjang dan sulit itu mereka tidak memiliki waktu untuk makan.
Cadangan lemak dalam tubuhnya merupakan sumber makanan yang akan memberi kekuatan mengarungi perairan hingga mereka sampai ke sungai. Pemakaian cadangan lemak tubuh ini akan menyebabkan perubahan sisik pada ikan salmon. Mereka menjadi ramping dan gesit, sehingga mampu melarikan diri dari jaring penangkap ikan atau lari dari sergapan hewan pemburu lain. Namun pada kondisi ini, banyak juga ikan salmon yang mati karena luka atau keletihan sehingga akhirnya hanya sedikit yang berhasil sampai ke hulu sungai.
Kukang
Kukang juga merupakan hewan penggemar kegiatan berpuasa. Primata terkecil di dunia yang dilindungi karena terancam punah ini terkenal sebagai pemalas. Kegiatan sehariannya hanya tidur dan menggantung di atas pohon. Walau suasana di sekitar kukang tersebut penuh keributan, tetapi hewan yang beraktivitas di malam hari tersebut tetap dapat bertahan tidur hingga seharian penuh tanpa memakan apapun. Jika perutnya sudah benar-benar lapar, barulah ia bangun untuk mencari makanan.
Unta
Kekuatan berpuasa unta lebih dahsyat lagi! Hewan padang pasir ini terbiasa tidak makan dan minum selama 3 minggu sambil berjalan berpanas-panasan melintasi padang pasir yang gersang. Unta menjadikan punuknya sebagai tempat menyimpan air dan makanan yang ia telan. Sedikit demi sedikit lemak di punuk tersebut akan ia gunakan sebagai sumber energi. Itulah sebabnya, setiap unta berpuasa ia akan kehilangan 33% berat tubuhnya. Jika punuknya tampak kempes, berarti persediaan makanan di tubuhnya mulai menipis. Saat unta mulai merasa haus, unta dapat meminum ratusan liter air hanya dalam waktu singkat.
[post_ad]
Ayam Betina
Ayam betina akan melakukan puasa ketika ia harus mengerami telurnya selama 21 hari. Selama itu, ia tidak makan dan tidak minum bahkan ia berpuasa atau tidak memperdulikan godaan ayam jago yang hendak mengajaknya bersenang-senang. Dalam kurun waktu 3 minggu itu, si ayam betina tidak beranjak dari tempatnya dan hanya berdiam diri di atas telurnya. Yang dilakukannya hanya membolak-balikkan telurnya agar mendapatkan kehangatan yang merata. Si induk ayam tersebut hanya akan bereaksi jika kita mengganggunya.
Tokek
Tokek bukan saja mampu berpuasa hingga 2 minggu, tetapi juga mampu menahan cuaca. Hewan yang dipercaya dapat menjadi obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS akan makan pada waktu malam. Dengan menggunakan penglihatannya, lompatannya serta lidahnya, hewan yang suka makan laron ini akan menangkap mangsanya.
Kalajengking
Kalajengking dapat berpuasa tanpa makan dan minum selama 30 hari. Hal ini dikarenakan kalajengking memiliki kantong penyimpanan makanan di dalam perutnya. Hewan pemakan serangga, laba-laba, dan kadal ini biasanya makan di malam hari.
[post_ad]
0 comments:
Post a Comment